Takkan Kujual Langkahmu dengan Harga Seribu



Sudah lama tak kudengar langkahmu..
Langkah yang selalu berubah-ubah rima..
Langkah hati-hati, tak ingin menginjak seekor semut pun yang sedang menjinjing nasi di punggungnya..
Karena kau bilang, nanti kau akan repot mencari keluarganya dan meminta maaf atas kematiannya..

Kau juga suka mengendap-endap melewati pohon mangga, tak ingin membangunkan ratu lebah yang kerjanya hanya tidur meringkuk manja, walaupun aku tau kau sebal dengannya, ya kan?
Kau bilang, kau takut tak punya cukup madu untuk meredam kemarahan bala tentaranya..
Tunggu, mau kau kumpulkan dulu, baru kau akan menggedor kamar si Pemalas itu..

Kau juga punya langkah riang melompat-lompat dan sesekali menepukkan kedua kakimu di udara..
Saat kau berhasil memetik kaktus gurun ternama tanpa duri menempel sedikitpun di dada..
Kemudian kau berikan pada Kekasihmu dengan langkah malu-malu..
Kaktus itupun layu, tak tahan dengan pancaran panasnya pipimu..

Aku paling suka langkah lebarmu, langkah mantap dan sedikit terburu, seperti ada rasa rindu..
Ketika kau menuju rumah berkubah hijau bertahtakan al-qamar wan-najmu,
Lalu kau lantunkan lagu kerinduan-Nya melihat wajah-wajah basah dan hati-hati yang berserah..
Mereka datang dengan langkah bersiap pasrah.
Kaki-kaki mereka basah, lengan pundak saling beradu di belakangmu..
Kau lebarkan kakimu selebar bahu, lalu kau terpaku..
Tergugu, terharu..

Hey…
Aku terpana melihatmu berjalan
Kau di bumi, namun langkahmu membekas di langit..
Lihat jejakmu itu, membuat lubang di langitku, dan menjadi sarang bagi bintang-bintang nakalku..
==========================================
Takkan (PERNAH) kujual langkahmu (WALAU) dengan harga seribu..

=Shafira Frida=

0 komentar:

Posting Komentar