Hari Pertama Mengajar Mengaji




Aku kelimpungan..
Papan tulis menggantung di tembok-tembok kurus tak berbadan..
Mengajarkan A-Ba-Ta-Tsa pada mayat-mayat bergelimpangan..
Bibir mereka ikut, pikiran tak turut..
Ibu ayah telah hidup dijemput maut,
Kakak adik susul-susulan..
Hari ini…
Jadwal mereka mengaji, tapi hati tak henti mengkaji..
Suara lemas layaknya mengenas..
Aku menggebrak meja..

“Ulangi!”
“A-Ba-Ta-Tsa, Allah Maha Kuasa..”
“Lebih KERAS!!”
Mereka berteriak, “A-BA-TA-TSA! ALLAH MAHA KUASA!”, serentak
“LAGI!! LEBIH KERAS LAGI!!!”
“A-BA-TA-TSA!!!” ALLAH MAHA KUASA!!”
“LAGI!!!!!!!!!!”

Lalu mereka menangis…

Aku geram, kupatahkan rotan penunjuk kalam mengaji..
Berlari, hingga air mata tertinggal di papan tadi, kusengajai..
Bergumam..

Lihatlah ke atas…
Awan memerah,langit mulai gerah, burung-burung besi memekik hilang panutan, mengencingi kepala-kepala hilang ingatan.. Diiringi pekik tubuh yang berserakan..
Haruskah kalian telan dengan rengekan dan jeritan yang terdengar kian perlahan?


==================Shafira Frida======================================

0 komentar:

Posting Komentar