Pertanyaan yang Membuat Semut, Ulat dan Burung Berang

















Ada semut lewat.
Tanyalah yang ingin kau tanyakan.
“Wajah mereka seperti apa?”
Tubuhnya bergidik. Semut lari tunggang-langgang.

Disusul ulat.
“Rasa tubuhnya seperti apa?”
Ulat meloncat, hampir mangkat.

Tak terjawab…

Biar, kutunggu yang lain lewat di bawah awan yang semakin pekat.

Burung melintas cepat.
“Heey!! Numpang Tanya!!”
Burung kaget, tapi masih mau juga mendekat.
“Suara jeritan mereka seperti apa?”
Burung mematuk kepalaku, lalu pergi berlalu.
Sungguh, hatiku pilu dengan kepala yang mulai membiru.

Terbawa mimpi tentang hari itu, rasa gelisahku..
Betapa pertanyaanku perlu jawaban, membuat lidahku kelu..
Lelah sendi-sendi, membuat ngilu..
Terkapar di kasur menatap kelambu, aku pulas dengan cepat ke alam kelabu.
******************************

Di mimpiku:

Semut, ulat, burung bertandang..
Membawa cambuk sepanjang batang pisang.
Mereka mencambukku dengan berang..
Aku mengerang…
Sakit bukan kepalang..

“Kau manusia kurang kerjaan! Bertanya tentang sesuatu membuat kami tak bisa makan dengan tenang. Padahal kau tau, amalan sholat lah yang pertama akan ditimbang.”

Mereka mencambukku kian keras.
Aku bangun dengan pipi dan badan lebam.
Baru ingat.
Ternyata magrib telah lewat.

Mak, Aku Jatuh Cinta



mak..
aku jatuh cinta..
pada tangan kasar yang memegang tubuhku ketika limbung sehingga aku tak jatuh ke comberan bau itu..
jatuh cinta..
saat dia mengusap bibirku yang belepotan liur dengan bajunya..
aku serasa melayang mak..
ketika dia memeluk tubuhku, aku hirup baunya..
makanya aku tau kalau dia tak punya minyak wangi di atas kaca riasnya..
mak..
dia cinta pertamaku..
dia melantunkan lagu sunyi dengan suara sumbangnya yang membuatku jatuh pulas..

bolehkah mak?
dia memberitahuku, semut itu kecil, dan gajah itu besar..
pelangi itu tak begitu indah, aku tak perlu melihatnya..yang indah adalah wajahku, mak.. itu katanya..
dia mengajariku Tuhan menciptakan berbagai rasa..
tak usah dilihat..
aku tau es itu dingin, api itu yang panas..
Lalu tanah itu yang halus, batu itu kasar..
bunga harum, rumput pun harum, tapi bau mereka berbeda..
untuk apa?
agar gadis sepertiku bisa tetap membedakannya..

Esok hari, dia akan mengajariku naik sepeda..
lalu esoknya lagi mengajariku berjalan sendiri ke pasar..
esoknya lagi, dia bilang akan mengajariku memasak, menjahit..
apa itu mungkin mak?
betapa aku mencintainya..
lihat ini mak, dia memberikanku tongkat baru..
dia mengukir tulisan di bagian ini..
coba lihat mak..
apa bacaannya mak?

Bibir Emak bergerak..
"Emak cinta Erna.."
tapi gadis itu takkan bisa mendengarnya..

besok cinta seperti apalagi?

emak pun rasa ingin mencungkil kedua bola mata..